Tuhan bolehkah aku iri?
Tuhan bolehkah aku marah?
Tuhan bolehkah aku putus asa?
Tuhan bolehkah aku menangisi takdirMu untukku ini?
Tuhan, sesungguhnya aku sangat iri kepada teman-temanku yang masih memiliki orang tua yang lengkap, akupun sangat iri saat mereka masih bisa menceritakan kesehariannya bersama orang tuanya.
Tuhan, sesungguhnya aku sangat marah kenapa orang tuaku harus pergi secepat ini meninggalkan aku dan anak-anaknya yang lain disaat kami semua masih membutuhkan bimbingan mereka, nasihat mereka, kasih sayang mereka, cinta mereka, aku pun sangat marah jika teman-temanku bercerita tentang orang tuanya. Sedangkan aku? Aku hanya bisa diam dan mengenang saat-saat aku bersama orang tuaku disaat teman-temanku bercerita tentang orangtuanya.
Tuhan, sesungguhnya aku sangat berputus asa setelah aku ingat, sadar bahwa orang tuaku telah tiada untuk selama-lamanya, akupun sangat berputus asa jikalau rasa rindu ini hadir karna tidak bisa mengungkapkan kerinduanku ini tidak seperti teman-teman ku yang dikala rindu masih bisa mengungkapkannya.
Tuhan, sesungguhnya aku capek untuk menangisi semua ini, aku capek nangis karna rindu akan mereka tuhan, akupun sangat menangis saat-saat diri ini sedang banyak masalah, dan sakit tidak ada mereka yang menemaniku, memperhatikanku, dan memberiku nasihat!
Memang aku banyak memiliki saudara! Namun, namun, namun... mereka semua tidak sama tuhan seperti ayah dan ibuku.
Tuhaaannn! Yang sekarang ku punya hanyalah sisa kenangan manis bersamanya. Tiada lagi kehadirannya didekatku.
Tiada lagi cinta kasih yang diberikan untukku.
Tiada lagi tuhan tiada lagi semua nya saat mereka masih bersama denganku.
Jika aku boleh meminta satu hal kepadamu.
Aku ingin waktu dapat diulang sekali lagi.
Agar aku bisa berkumpul lagi dengannya.
Tuhaaannn! Aku titip rindu yang teramat sangat untuk mereka tuhan!
Sesungguhnya aku sangat rapuh, aku sangat tak berdaya saat rasa rindu hadir untuk mereka tuhan, aku pun tak mampu untuk menjabarkan bagaimana perasaanku saat rindu itu hadir untuk mereka. Yang aku ingini saat rasa rindu itu hadir cuma bisa meluk mereka tuhan. Semoga mereka disana bisa merasakan ini tuhan!
Welcome!
Kamis, 24 Desember 2015
Senin, 13 Juli 2015
Rindu pelukannya
Mama. Papa. Kalian apa kabar? Kalian baik-baik saja kan disana? Kalian pasti sangat tenang disana. MaPa sejujurnya nurul sangat rindu akan kalian. Rindu akan kasih sayang kalian. Rindu akan nasihat kalian. Rindu ntah rindu apa lagi yang aku rasakan, karna semua itu tidak mampu untuk aku jabarkan. Terasa sekali perbedaan hidup ini saat kalian telah pergi. Terasa sekali hampa hidup ini saat kalian meninggalkan kami semua disini. Terasa sekali kesenjangan yang mulai aku rasakan saat kalian masih ada dan kalian telah pergi. MaPa, akankah aku mampu berada seperti sekarang ini sampai akhir hayatku? Sungguh, keadaan saat ini sangat menyiksa batin ku, batin yang akan rindu kehadiran, batin yang ingin akan suasana utuh seperti dulu tanpa adanya kesenjangan. Tuhan, sampai kapan aku harus berada dalam keadaan seperti ini. Aku hanya manusia biasa yang bisa tegar dan terkadang bisa sangat terpuruk sangat mengingat kejadian pahit hidup ini. Aku percaya akan semua kabar bahagia dariMu. Aku masih menunggu akan rencana indahMu untukku Tuhan. Orang lain mungkin hanya bisa bicara ini itu, tanpa mereka tahu akan keadaan yang sebenarnya. Terkadang orang lain pun gampang sekali menjudge suatu hal yang tanpa didasari fakta yang ada. Ntah seberapa rapuh sudah diri ini semenjak mereka pergi. Ntah seberapa sering air mata ini menjadi saksi akan keadaan hati ini saat rindu dan mulai putus asa sama keadaan yang sekarang. Maaf jika aku tak baik untuk semuanya. Maaf mungkin aku masih banyak mengecewakan diantara kalian. Maaf jika aku mengeluh. Sejujurnya, aku tidak tahu bagaimana harus bersikap yang sebenarnya. Karna, kejadian yang sudah-sudah masih membekas dalam ingatan ini.
Selasa, 23 Juni 2015
Autobiografi part 3 " Aku dan Kehidupanku"
hallo semua bagaimana dengan Autobiografi part 2 ku? ehehehe kita lanjutin ke part 3 ya teman-teman. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini.selamat membaca.
MASA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Masa SMA? Masa dimana aku hamper
tidak bersemangat untuk sekolah semenjak kepergian ayah ku untuk
selama-lamanya, masih tidak percaya akan hal ini, masih tidak bisa terima sama
semua kenyataan yang ada, masih nangis terus setiap hari nya, karna banyak
saudara, tetangga, dan sahabat ayah bilang kalau aku anak yang paling disayangi
oleh nya, anak yang paling diharapkan olehnya, anak yang paling sering
dibangga-banggakan didepan teman-teman maupun sahabat ayah ku sendiri.
Sungguh,
itu perkataan yang semakin membuat hati ini semakin teriris dan semakin membuat
aku menjadi anak yang mudah mengeluarkan air mata kalau udah denger kata BAPA.
Namun,
aku sadar bahwa hidup ini pun terus berjalan seiring waktu, dan aku pun tidak
bisa harus terus meratapi nasib ini, kalau aku terus-terus seperti ini.
Bagaimana dengan ibu ku? Dia jauh lebih merasa kehilangan dan sedih. Jadi, aku
harus bangkit dari keterpurukan ku ini. Dan aku pun harus bisa muwujudkan semua
keinginan Alm. Bapa ku. Aku, salut sama ibu ku dia selalu bilang nurul jangan
sedih terus nak, apa lagi yang harus kamu sedihin bapa udah ngga bisa balik
lagi, yang harus kita lakuin sekarang itu bangkit dari kesedihan ini agar bapa
disana senang. Namun, aku masih terus kepikiran akan semua janji-janji ayah
kepadaku yang belum terwujud pada saat itu janji dimana akan liburan bersama
satu keluarga naik pesawat ke Bali, tapi daya ayah sudah pergi dan tak akan
pernah kembali kedunia ini walau raga ini teramat rindu dengan nya. Lalu, ibu
ku pun bilang, masalah semua janji bapa, mama bisa wujudin asal nurul tetap
semangat untuk terus melanjutkan kesekolah SMA.
Sambil menunggu hasil pengumuman
kelulusan SMP ternyata ibu ku telah menyuruh abang ku untuk memesankan tiket
pesawat tujuan Yogyakarta. Tiket pesawat tujuan Jogja ini dilakukan bukan untuk
jalan-jalan melainkan untuk tes disekolah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta,
yang pada saat ayah ku sakit aku membaca sebuah surat kabar Muhammadiyah
‘Suara
Muhammadiyah” yang pada halaman terakhir itu ada pengumuman tentang sekolah
Mu’allimat itu. Sambil nunjukkin surat kabar itu ke ayah ku dan bilang :
“Pa, nurul
baca tentang pengumuman sekolah ini masa nurul jadi tertarik untuk sekolah
disana”
Ayah ku pun
menjawab :
“iyakah nak?
Baguss sekali keinginan mu, untuk melanjutkan sekolaah disana. Doa kan bapa
cepet sehat yaa supaya bisa anter nurul untuk tes disana”
Aku pun
berkata :
“iyaa pa
seriusan mau disana, aamiin pa nurul selalu mendoakan bapa supaya cepet sembuh
dan kita bisa becanda, jalan-jalan, sholat berjamaah bareng lagi, dan apapun
itu paa yang dilakukan bareng bapa, pokoknya bapa harus janji cepet sembuh sama
nurul ya pa, nurul kangen sama bapa”
Derai
air mata yang mulai mengalir dipipi ayah ku seolah memberikan tanda bahwa ayah
pun kangen dan ingin segera sembuh dari sakit nya. Sambil ayah berkata :
“iyaa nak
aamiin semoga Allah segera mengangkat penyakit bapa ini,bapa juga kangen, bapa
juga pengen cepet sembuh, doa kan bapa terus yaa neng”
Suasana
itu pun larut menjadi haru biru penuh dengan rasa kangen dan rasa keinginan
yang kuat untuk kesembuhan ayahku. Akhirnya, aku pun jadi berangkat ke
Yogyakarta untuk tes disekolah itu tanpa ayah ku, walaupun senang karna
akhirnya kesampean bisa naik pesawat namun ada rasa pedih karna aku berangkat
kesana hanya dengan Ibu, dan Abang Ali, tanpa ayah yang semula berniat untuk
ikut mengantar ku untuk pergi tes disekolah itu, namun setelah aku piker-pikir
lagi yasudah mau di apain lagi toh, kalau aku terus-terusan sedih dan menyesali
keadaan ngga akan mengembalikan ayah ku lagi untuk hidup didunia ini, yang
terpenting sekarang aku harus focus untuk tes disekolah itu supaya ayah bangga
disana dan aku harus melakukan yang terbaik untuk tes ini.
Sesampainya,
disana aku mencari penginapan terlebih dahulu yang penginapannya itu tidak jauh
dari sekolah Mu’allimat dan langgar nya K. H. Ahmad Dahlan, sungguh pengalaman
yang sangat menyenang kan bisa datang ke tempat langgar K.H. Ahmad Dahlan.
Esok pagi
nya, aku melakukan tes disekolah itu tanpa membawa persiapan alat tulis hehehe
namun yang terpenting niatnya agar bisa dimudahkan untuk tes disana. Aku pun,
mendapatkan teman baru yang dari berbagai macam daerah yang datang untuk tes
disekolah itu. Tes itupun, aku lakukan selama satu hari penuh sampai sore dan
setelah selesai tes disana aku langsung take off menuju Jakarta lagi. Seminggu
kemudian, pengumuman sekolah yang ada di Jogja itu, namun aku dinyatakan tidak
lulus disekolah itu, Alhamdulillah aku tidak lulus karna semenjak kepergian
ayahku, aku sudah tidak bersemangat lagi untuk sekolah jauh-jauh dan berharap
bisa keterima disekolah yang masih didaerah deket-deket rumah namun Madrasah
Aliyah Negeri.
Dan
kemudian aku diberitahu oleh abang ku bahwa dia akan mengantarkan aku unntuk
mendaftar sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta, yang lokasinya hanya 2
kali naik kendaraan umum dari rumah ku, aku pikir boleh juga daftar disana
tidak ada salahnya aku mencoba, setelah aku melihat sekolahnya, ternyata aku
tertarik untuk masuk kesekolah itu, dan aku pun melewati berbagai tes untuk
sebagai syarat agar bisa menjadi siswa baruu disana, aku pun dengan
sungguh-sungguh mengikuti tes itu, akhirnya dipengumuman terakhir pada tes
disekolah itu aku dinyatakan lolos dan diterima sebagai siswa baru disekolah
itu.
Setelah
libur dari abis Ujian Nasional dan menunggu hasil pengumuman nya, kini saat nya
aku masuk kesekolah lagi sebagai pelajar yang sudah duduk dibangku SMA,
sungguhh waktu amat cepat berlalu dan tidak menyangka sudah SMA sekarang,
semakin banyak tanggung jawab dan amanah yang harus diselesaikan dan
dilaksanakan, masa orientasi peserta didik baru yang di laksana kan selama 3
hari, membuat pengalaman dan kesan yang teramat tidak bisa dilupakan karna, itu
merupakan masa orientasi terakhir ku sebagai pelajar, kalaupun ada masa
orientasi lagi nanti, aku sudah menjadi seorang gadis yang duduk dibangku
perkuliahan.
Sedih,
saat seperti ini ayah ku tidak bisa ada disampingku memberikan semangat untukku,
tapi aku tidak ma uterus terpuruk sama keadaan seperti ini, karna akan membuang
waktu yang akan terbuang begitu saja.
Banyak teman baru aku dapat kan saat
disekolah itu. Salah satunya Nurul Huda dia salah satu teman dan saat ini
menjadi sahabat ku, awal kenal dengan dia pada saat tes tulis disekolah ini,
kemana-mana saat disekolah kami barengan walopun kelas kita beda, sampai kami
dibilang kembar ntah karna nama yang sama atau karna apalah itu yang sampai
kita berdua dibilang kembar.
Masa
orientasi itu pun telah usai kini, saat nya aku mulai belajar disekolah baru,
dengan suasana yang baru, dan teman baru. Kini aku upacara senin sekalian
menunggu keputusan dari pihak sekolah untuk mengetahui dimana kelas ku. Setelah
diumumkan aku masuk dikelas X5. Dan, tidak satu pun yang kenal pada saat itu,
nurul huda masuk kelas X3 beda kelas dan membuat ku semakin bingung untuk
memilih teman sebangku selama dikelas X5 ini.
Akhirn
ya, pas selesai di umum kan dan sebelum dipersilahkan untuk masuk kelas aku
menemukan seorang teman yang dia juga hanya sendiri dari SMP asalnya yang masuk
sekolah ini. Aku bilang sama dia :
“hai, nama
kamu siapa? Dari sekolah mana? Sudah ada teman duduk nya belum? Duduk sama aku
mau tidak?”
Lalu dia
menjawab “
“nama ku
Eka, dari SMPN 9 Depok, kebetulan aku juga belum ada temannya nih, hayoo deh
kita duduk sebangku ehehehe, nama kamu siapa?”
Aku menjawab
:
“Alhamdulillah
kalau beegitu hehehe. nama ku Nurul, kamu sekolah di SMPN 9 Depok itu kan
sekolah tidak jauh dari rumah ku, waahh sempit banget yaa dunia ini hahaha”
Kemudian, terjadi lah percakapan
panjang yang terjadi diantara kita berdua, namun aku lupa saat itu aku
membicarakan apa saja sama dia ehehe. Selama dikelas X5 ini kami semua dan
teman satu angkatan ku sudah difokuskan untuk menentukan pemilihan jurusan yang
dilakukan dikelas X semester genap, pasti pada heran kenapa penjurusan nya
dikelas X. Karna, sekolah ku menerapkan sistem kredit semester jadi lebih cepat
dibandingkan dengan sekolah yang memakai sistem biasanya.
Setelah berusaha,
belajar dikelas X kini saat nya penentuan dimana jurusan yang aku pilih dan
pihak sekolah tentukan apakah sesuai yang diharapkan? Ternyata pas ambil raport
dan diberitahu oleh wali kelas bahwa aku masuk dikelas IPS sungguh seneng
sekali, karna IPS emang yang aku ingini. Banyak, sebagian siswa SMA yang gengsi
masuk IPS. Emang apa salahnya dengan kelas IPS? Segitu buruknya kah? Toh, pas
udah lulus nanti dan mengikuti tes masuk perguruan tinggi malah banyak IPA yang
ambil program anak IPS. Hahaha suka lucu si sama anak yang kaya gitu, yang
gengsinya selangit jagad raya padahal kemampuan akhirnya di IPS juga,
nyape-nyapein otak aja hahaha. Namun aku belum tahu kelas aku IPS berapa karna
tidak langsung diumumkan pas ambil raport itu, diumumkannya pas abis libur
sekolah. Langsung diumumkan dan diberitahukan mana saja siswa yang masuk IPA1,2
dan IPS1,2,3. Ternyata, aku massuk dikelas IPS1 ada teman yang waktu di X5 kini
sekelas lagi dengan ku namanya ada SISKA, FEBRI, ATIKA, RAJA, FIKRI, HELMI.
Selama dikelas penjurusan itu, aku
berusaha untuk belajar dengan giat agar tidak mengecewakan ibu ku, dan
Alhamdulillah setiap hasil yang aku dapat kan tidak mengecewakan ibuku, tapi
pas kelass XI ibu ku sakit lagi, dan membuat aku drop lagi, tapi Alhamdulillah
nya teman-teman dan saudara-saudara ku banyak yang memberikan aku semangat agar
terus belajar dengan sungguh-sungguh, supaya ibu senang. Tapi, alhamdulillahnya
mamah pas semester ganjil dikelas XI masih bisa mengambilkan raport ku, dan
yang aku heran diakhir pertemuan dengan wali kelas ku saat pembagian raport ku,
ibuku bilang kepada wali kelas ku seperti ini :
“pa, saya
titip Nurul yaa pa supaya bisa tetap semangat belajarnya”
Dan yang ibu
ku ucapkan itu tidak hanya sekali, tapi hamper lebih dari 3x, namun aku tidak
menghiraukan perkataan ibu ku itu, aku tetap focus sama yang dibilang wali
kelas ku.
Pada saat dikelas XI semester genap,
sekolah ku mengadakan study tour yang dikhususkan untuk siswa kelas XI angkatan
ku, awalnya aku tidak mau ikut karna kondisi ibu ku yang lagi sakit yang baru
pulang dari rumah sakit membuat ku semakin tidak ingin ikut acara study tour
itu, karna aku izin ke ibu ku pun waktu itu dirumah sakit dalam keadaan ibu ku
yang masih belum sadarkan diri, karna hampir setiap minggu di cuci darah, oh
tuhan, cobaan apa lagi ini? Tidak cukup kah saat ayah ku meninggal aku mau
Ujian Nasional. Kini saat aku mau study tour ibu sakit, dan kondisi nya seperti
ini. Namun semua abang ku menyarankan aku agar tetep ikut acara itu, karna itu
bagian dari sekolah dan Nurul harus tetap semangat. Dan mereka semua pun
berjanji bahwa akan terus memberikan kabar ibu saat aku pergi study tour.
Akhirnya aku pun, pergi study tour dan sepanjang study tour itu kepikiran ku
terbagi 2 raga ku memang diacara itu, tapi hati ku dirumah. Dirumah bersama ibu
ku.
Akhirnya, selesai juga acara study
tour ini yang diadakan 3 hari. Diperjalanan pulang, wali kelas ku menanyakan
kabar ibu ku, dan guru ku bilang :
“Rul, gimana
keadaan ibu kamu? Sudah sehat? Bapa dengar tadinya kamu tidak mau ikut study
tour ini ya?
Lalu, aku
pun menjawab :
“iya
begitulah Pa keadaan mamah saya, masih sama kaya sebelumnya, iya memang Pa
tadinya saya memang tidak mau ikut, tapi abang saya pada bilang, udah Nurul
ikut aja siapa tau Nurul pulang mamah udah sehat”
Guru ku pun
menjawab lagi :
“yaasudahhh
kamu jangan terlalu larut sama kesedihan, kan yang ibu kamu mau itu doa dari
kamu supaya beliau bisa cepet sehat lagi, dan bisa menemani kamu, tetap
semangat ya Nak, bapa doakan semoga ibu mu semoga cepet sembuh yaa, jangan
sedih lagi, lagipula teman sekelas kamu banyak yang baik dan sayang sama kamu,
kamu bisa main sama mereka kalau saat nya kamu lagi ngerasa sedih atau
sendiri.”
Ucapan dari seorang guru yang saat
dalam perjalanan menuju pulang yang membuat hati ku semakin ingin cepat sampai
kerumah, dan sejujurnya saat itu air mata ku sudah tidak bisa dibendung lagi,
tapi aku harus tetap sabar sebentar lagi aku sampai rumah dan ketemu ibu ku.
Beberapa jam kemudian aku sampai dirumah, tapi aku sampai nya jam 12 malem
lewat dan ibu ku sudah tidur, hanya ada kakak nya ayah ku yang lagi nginep
menemani ibu ku selama aku pergi.
Semenjak
aku pulang ntah kenapa kondisi ibu ku semakin parah, semakin tidak bisa
ngapa-ngapain, diajak ngobrol pun sudah diam saja. Pada saat itu hari rabu
malem nya ibu ku muntah yang sangat hebat, sampai keponakan aku pun bilang
kalau nenek muntah nya kaya orang mau meninggal, ya Allah. Dan, kamis nya dari
aku mau berangkat dan pulang sekolah ibu ku, aku ajak ngobrol diem saja, dia
hanya melihat keatas dan tatapannya kosong. Saat abis magrib, aku dan ketiga
abang ku berkumpul membahas kondisi ibu yang sudah semakin drop seperti itu,
dan mereka semua bilang sebaiknya kita
mengikhlaskan saja supaya ibu pergi. Pas mereka bilang seperti itu, ntah apa
yang dirasakan oleh hati tapi yang pasti masih sakit dan nyesek dan sekarang
harus.... oh tuhan.
Dan abang
pertama ku bilang :
“Nurul, liat
kan sekarang mamah kondisinya semakin drop, Nurul harus bilang sama mamah
bisikin ke mamah kalau Nurul ikhlas ditinggal mamah, dan bilang sama mamah,
mamah jangan khawatirin Nurul karna masih ada bang aa, bang iis, bang miftah,
jadi Nurul ikhlas mamah pergi”
Sejenak
aku terdiam, kesal, sedih, tidak terima, kaget saat abang ku bicara seperti
itu, tapi kalau aku egois tidak berkata seperti itu, gimana dengan mamah? Pasti
mamah akan semakin tersiksa ya Allah, berat seberatnya ya Allah. Dan melihat
aku mikir lama untuk bilang seperti itu kepada ibu, akhirnya abang ku bilang :
“Nurul liat
mata bang aa, liat mata bang, liat mata bang aa sekarang. Bang aa janji, bang
janji akan jagain Nurul, bang janji akan membimbing Nurul, bang aa janji
bakalan ngurusin Nuurul, Nurul ngga kasihan sama mamah? Nurul harus ikhlasin
mamah, bang janji sama Nurul janji”
Saat bang ku bilang seperti itu, aku
malah nangis senangisnya, dan saudara ku yang dating pun hanya bisa liatin aku
dan ikut nangis juga. Aku mencoba untuk bilang seperti itu ditelinga ibu ku,
yang ada aku hanya bisa menaruh kepalaku dikasur dan mulutku terasa begitu sulit
untuk mengatakannya, tapi kalau semakin lama aku tidak sepeerti itu kasihan
ibu, setelah 10 menit lamanya aku terus menangisi saat kepala ku dikassur aku
membangunkan kepala ku dan beusaha bilang ke mamah walaupun masih dalam keadaan
menangis, tapi aku harus kuat, harus bisa. Di menit 15 aku baru bisa bilang
seperti ini kepada ibu ku :
“mamah ku
sayang, mamah ku tercinta, nurul ikhlas mah ikhlas kalaupun memang mamah harus
pergi meninggalkan kami semua disini mah Nurul ikhlas mah, mamah juga jangan
khawatir dan tidak usah khawatirin nurul lagi, disini ada bang aa, bang iis,
bang miftah yang masih bisa jagain nurul dan bisa menggantikan posisi mamah
sama bapa, nurul ikhlas mah nurul ikhlas mah”
Sekitar beberapa menit kemudian
setelah aku bicara seperti itu, ibu ku langsung sesak nafas dan abang-abang ku
membimbing ibu ku, aku belum bisa untuk membimbing ibu ku, karna masih sakit
harus bicara seperti tadi, tapi hati aku bilang harus bimbing mamahh, nanti
menyesal kalau sampe tidak membimbing mamah. Akhirnya aku membimbing ibu ku,
tidak lama setelah aku bimbing kakak nya ayah ku bilang kalau ibu ku
bener-bener sudah meninggal, saat itu pula aku nangis kejer, tidak terima,
tidak terima nya kenapa saat aku bimbing ibu ku diam saja apa dia tidak
mendengar ucapan aku? Sambil aku berkata bang aa mamah ngga dengar apa
yang nurul bilang bang aa, bang nurul
ngga bisa bimbing mamah seperti bapa dulu bang aa, bang aaa..... abang aku
bilang, tidak sayang, mama mendengar semua apa yang sudah nurul ucapkan, mamah
pasti bangga sama nurul, karna nurul anak yang baik, berbakti sama orang tua,
pasti mamah disana senyum dan bahagia karna anak gadis satu-satunya bisa
membimbing saat-saat terakhir nya. Bang aa juga bangga sama nurul. Dan setelah
percakapan ku dengan abang ku, aku jatuh lemas dan dalam keadaan yang masih
menagisi kepergian ibu ku. Saat dalam keadaan lemas hati ku bilang. Ya Allah,
cobaan apa lagi ini ya Allah, kemarin ayah ku meninggal saat aku mau Ujian
Nasional SMP, sekarang ibu ku meninggal yang besok pagi nya aku ambil hasil
raport dikelas XI semester genap.
Namun, aku tidak boleh terus
meratapi kepergian ibu ku, aku harus bangkit harus bisa melewati semuanya. Dan
Allah pun tidak mungkin memberikan aku cobaan seperti ini kalau aku tidak mampu
melewati itu semua.
Dan
kini, setelah libur dari sekolah. Saatnya, aku masuk kembali sebagai siswa
kelas XII, dalam keadaan masih berduka, dan sedih, shock, dan tidak percaya
atas apa yang sudah terjadi sama hidup aku ini, tapi aku tidak boleh larut
dalam kesedihan itu, aku harus bisa bangkit dan bersemangat lagi untuk terus
melanjutkan sekolah, karna biar gimana pun aku harus membahagiakan orang tua ku yang sudah berada di surga Allah SWT.
Wali kelas, dan teman sekolah pun baik semua mereka selalu memberikan semangat
kepada ku agar terus bisa tetap bersekolah dan jangan lagi bersedih dengan
keadaan terus. Kini, ujian akhir aku disekolah ini semakin dekat dan semakin
banyak ujian yang harus segera diselesaikan agar aku bisa lulus dari sekolah
itu. Saat aku, mengikuti setiap ujian yang dilakukan sekolah ntah kenapa, aku
selalu kepikiran dan kangen sama orang tua ku, karna pada saat dulu mereka lah
yang selalu memberikan aku semangat untuk bisa menghadapi ujian itu. Tapi kini
mereka telah pergi, pergi bersama setengah semangat ku, namun aku tidak boleh
terus berada dalam keadaan seperti ini, hanya membuang waktu saja.
Setiap
ujian aku ikuti dengan tekun agar hasilnya tidak mengecewakan orang yang selalu
sayang sama aku, orang yang selalu memberikan aku semangat kapan pun itu. Dan
disela-sela ujian sekolah sebelum menjelang ujian nasional ada yang namanya tes
SNMPTN, dan semua teman ku mengikuti tes itu, dan aku pun mengikuti tes itu.
Ujian nasional pun dilaksanakan, dan aku pun mengikuti ujian nasional itu
dengan tekun dan sungguh-sungguh agar mendapatkan hassil yang maksimal. Kini
saat nya hanya tinggal menunggu hasil dari ujian nasional dan hasil SNMPTN itu,
aku sudah menyerahkan semua yang sudah Allah tetapkan apapun itu hasilnya
nanti.
Dan
pada saat menunggu pengumuman kelulusan Ujian Nasional aku mengikuti les di
salah satu tempat bimbingan belajar untuk menghadapi tes mandiri masuk
perguruan tinggi negeri pada saat ituu, disana aku mendapatkan teman yang
sekaligus saat ini menjadi sahabat aku namanya NADA HILMI dia sekolah di SMA NEGERI 6 DEPOK pada saat
itu, aku sama dia selalu konsultasi ditempat bimbel itu barengan, sampai-sampai
kakak nya ada ditempat bimbel yang cabang nya lumayan jauh dari tempat kita
belajar itu kami datangi berdua, supaya kami dapat memahami materi yang kami
tidak mengerti. Sampai-sampai dijalan bilang sepeerti ini :
“ya Allah
Rul, kita buat belajar dan mendapatkan PTN aja sampe kaya gini yaa pengorbanan
belajarnya, datengin kakak mentornya yang lokasinya ngga deket”
Lalu aku pun
menjawab :
“hahaha, iya
namanya juga calon orang sukses mah apapun juga bakalan dilakuin kali da buat
kesuksesan lu itu, semoga terbayarkan nanti saat pengumuman nya ya”
Dan
kami pun semakin semangat saat sampai dilokasi itu, sampai hampir nyasar buat
bisa ketempat itu hahaha untungnya ngga nyasar si hehehe. Kami belajar sampai
sekitar jam 5 sore lamanya dan aku sama nada pun magrib dijalan. Pokoknya masih
banyak lagi deh kenangan saat memperjuangkan PTN sama nada ini, bakalan rindu
saat moment seperti itu. Kini saat nya pengumuman SNMPTN terlebih dahulu aku
mencoba mengecek di web snmptn.ac.id aku mencoba berkali-kali untuk login ke
web itu namun masih overload karna masih banyak yang mengakses website
tersebut, 30 menit kemudian akhirnya aku bisa login ke web itu dan melihat hasil
seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri, namun hasilnya sangat tidak
sesuai harapan, disaat itu ada rasa nyesek dihati, karna mungkin satu tahap
seleksi masuk perguruan tinggi aku gagal, dan pasti orang tua ku disana merasa
kecewa.
Ya
Allah, semoga kau memudahkan aku untuk bisa ikut tes yang lainnya, dan hamba
mohon mudahkanlah semuanya ya Allah. Seminggu kemudian pengumuman kelulusan
Ujian Nasional, aku bahagia saat mendengar pengumuman Ujian Nasional karna aku
dan teman-teman seangkatan ku lulus semuanya. Alhamdulillah, bahagia mendengar
nya bisa sedikit menghilangkan rasa kecewa dengan hasil pengumuman snmptn
kemarin hehehe. kini saatnya aku focus untuk mengikuti tes masuk perguruan
tinggi negeri dan mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan saat SNMPTN
sebelumnya.
MASA
KULIAH
Saat
dari selesai pengumuman Ujian Nasional dan SNMPTN aku semakin mempersiapkan
diri untuk mengadapi tes seleksi mandiri ataupun tes yang lainnya untuk masuk
perguruan tinggi negeri. Aku mengikuti berbagai macam tes seleksi masuk
perguruan tinggi negeri diantaranya SBMPTN, SPMB UIN, STKS, dan SIMAK UI.
Namun, ntah kenapa dari semua tes itu tidak ada satupun yang lolos. Sedih,
kecewa, kesal, mau marah tapi buat apa? Saat pengumuman SPMB UIN yang paling
terakhir dan yang paling aku harapkan pun aku tidak lolos. Aku mengharapkan di
UIN Jakarta karna ibu ku sangat ingin aku kuliah disana dan biaya nya pun tidak
semahal diswasta.
Sungguh
teramat menyesali diri, kenapa aku sampe SPMB UIN pun gagal? Padahal, ibu ku
sangat ingin aku kuliah disana. Dan kenapa ya ALLAH semuaaa tes seleksi yang
aku ikuti tidak ada satupun yang lolos. Sempat, putus asa saat pengumuman SMPB
UIN dan sempat tidak ingin yang namanya kuliah, dan aku pun masih menyesali
diri aku kenapa bisa gagal, dan aku pasti sudah membuat ibu ku disana sedih,
dan kecewa sama perjuangan aku yang tidak ada gunanya. Dan ngerasa gagal banget
untuk memenuhi keinginan ibu ku.
Namun,
aku memiliki abang dan saudara yang sangat peduli sama aku, mereka semua
memberi semangat kepadaku supaya aku bisa bangkit dan tidak terpuruk sama
keadaan ini, akhirnya aku berusaha bangkit dan berusaha tidak menyalahkan diri
sendiri lagi. Dan disaat aku sudah mulai bisa bangkit dan tidak sedih sama
keadaan, abang ku menanyakan aku mau kuliah dimana ambil apa? Sempat bingung
dan sempat masih kebayang sama semua tes yang aku ikuti saat kemarin. Namun,
aku ngga mau terus-terusan seperti itu. Akhirnya, abang ku pun mengajak aku ke
UHAMKA untuk daftar kuliah. Dan diperjalanan bilang :
“sudahlah,
jangan terlalu menyalahkan keadaan yang sudah terjadi, semua tidak akan bisa
kembali dan mundur kebelakang lagi, bang aa, bang iis, dan bang miftah ngga mau
liat nurul kaya gini. Ini bukan nurul yang kami kenal, nurul yang kami kenal
itu penuh semangat dan optimis, kalaupun nurul tetep mau kuliah dinegeri kan
bisa dicoba tahun depan, sekarang daripada nurul nganggur setahun mending
kuliah aja dulu kan bisa dapet pengalaman kuliah tuh kalopun nantinya tetep
masih mau ikutan tes masuk perguruan tinggi negeri. Ngga boleh sedih lagi”
Dalam perjalanan itu pun aku
berfikir, benar juga untuk apa aku terus seperti ini akan terbuang sia-sia
kalau aku seperti ini terus, dan aku pun masih bisa mencoba nya tahun depan.
Aku pun kembali semangat dan aku pun mencoba melupakan semua yang terjadi
sebelumnya. Sebelum aku ke UHAMKA aku sudah menanyakan tentang masalah jurusan
ke semua abang ku mereka menyerahkan segala pilihan dan membebaskan aku untuk
memilih jurusan apa yang ingin aku ambil. Sempat bingung mau memilih antara Psikologi
dan Bimbingan Konseling, akhirnya aku menanyakan perbedaan kedua jurusan itu
sama kakak kelas ku, dan mereka menyarankan kalau pun mau ambil diantara kedua
jurursan itu lebih baik aku pilih Bimbingan Konseling, namun dia bilang semua
keputusannya pun ada di aku yaa kalau aku tetep mau Psikologi tidak ada
masalah.
Keputusan aku pun sudah ada, dan
Insya Allah tidak salah langkah, aku memilih jurusan Bimbingan Konseling untuk
aku ambil dan aku tempuh didunia perkuliahan dengan tujuan BK itu bisa jadi
dari guru, dan aku pun nantinya bisa memberikan semangat dan motivasi kepada
murid ku kelak bahwa kita tidak boleh menyesali apapun yang sudah ALLAH
tetapkan, bahwa kita tidak boleh menyerah sama keadaan, bahwa kita tidak boleh
bilang kalau ALLAH itu tidak adil, dan masih banyak lagi. Dan aku pun sudah
bilang abang ku mau ambil BK dan supaya bisa jadi guru nantinya. Dan abang ku
pun menyetujui pilihan ku itu. Dengan semangat baru, dan optimis baru untuk
memulai kesuksesan akhirnya aku pun telah bulat memilih jurusan Bimbingan
Konseling.
Setelah mendaftar, dan setelah
selesai dari libur panjang, kini akhirnya aku mulai masuk kuliah, dan ada
kampus ku mengadakan PEKA-MASTA untuk mahasiswa baru. Sebelum acara PEKA-MASTA
itu dilaksanakan dari pihak BEM mengadakan briefing untuk mempersiapkan apa
saja yang harus dibawa saat PEKA-MASTA berlangsung 4 hari itu. Aku pun datang
keacara briefing itu, dan mendapatkan teman baru, aku mencari ruangan untuk
acara briefing itu, anehnyaa aku malah sekelompok sama saudara sendiri yang
rumah nya tidak jauh dari rumahku, kenapa sempit banget si hahaha, sampai acara
ini pun sekelompok dengannya. Acara PEKA-MASTA aku sekelompok dengan IFAL,
NOVA, ZIFA, DINAN, ANGGITA, SARTIKA, PUTRI, GITA, ANITA, AGLA, ASYKUR, ECA, dll
aku lupa sebagian siapa saja yang sekelompok dengan ku. Acara PEKA-MASTA yang
berlangsung selama 4 hari membuat kami
ngerasa dekat, dan memiliki keluarga baru, yaa walaupun Cuma 5 hari termasuk
briefing.
Dan
sampai saat ini pun terkadang kami masih suka ketemu, dan menyempatkan diri
untuk kumpul bareng lagi saat PEKA-MASTA dulu. Setelah, acara PEKA-MASTA
berakhir, sabtunya ada acara KULIAH PERDANA yang dikhususkan untuk seluruh
mahasiswa baru UHAMKA, acara kuliah
perdana itu hanya sehari, cuma diberi pengarahan bahwa dunia perkuliahan itu
seperti apa dan bagaimana.
Setelah
acara kuliah perdana selesai ada pengumuman pembagian kelas untuk semua jurusan
dan sudah ditempel disekitaran mading kampus, setelah aku mecari disekitara
mading, akhirnya aku menemukan kelas dipenjurusan BK. Aku mencari nama ku dari
kelas A.B.C.D. nama ku berada dikelas C dan nama-nama anak yang ada dikelas C
tidak ada satupun yang aku kenal.
Seninnya,
aku mulai masuk sebagai mahasiswa baru jurusan BK. Dan berkenalan dengan semua
teman-teman yang ada dikelas itu, banyak teman baru yang aku dapatkan ada yang
dari daerah, ada yang lulusan tahun kemarin baru kuliah, ada teman yang sudah
kuliah baru lulus kuliah lagi, dan ada salah satu teman ku yang beragama
Kristen kuliah itu, aku si tidak mempermasalahkan agamanya, namun aku hanya
heran dia Kristen tapi menggunakan hijab, sedangkan dari pihak kampus tidak
mewajibkan dan tidak melarang buat mahasiswa yang bukan beragama islam untuk
tidak menggunakan hijab. Namun, dia bilang kalau dia emang ingin menggunakan
hijab, dan orang tua nya pun katanya mendukung. Kaget si pas denger pernyataan nya seperti itu, namun
aku tidak mau ambil pusing. Toh, kalau ada orang yang ingin menggunakan hijab
atau tidak itu haknya, dan urusan dia dengan tuhannya.
Siti
Umairoh salah satu teman pertama dan
teman yang paling awal aku berkenalan saat dikelas BK 1C. Dia, salah satu teman yang baru saja selesai
dari kuliah D3 nya di jurusan Akuntasi. Kaget, pas dia bilang akuntansi tapi
milih BK dan memilih kuliah dari awal lagi, dan sempat bertanya kenapa dia ngga
lanjutin lagi jurusan akuntansi nya ke S1 namun dia bilang pingin jadi guru BK,
karna sekolah dideket rumahnya membutuhkan guru BK, tapi disela-sela dia ambil
jurusan BK sempet bilang juga ingin sambil meneruskan S1 Akuntansinya. Namun,
semakin kesini dia bilang nanti sajalah nerusin nya selesaiin BK nya takut ngga
bisa bagi waktu dia bilang seperti itu. Dan masih banyak lagi teman yang baik
dan teman yang pengetahuannya luas apalagi saat
diskusi dikelas pada aktip semua, hehehe dan kerasa banget didunia
kuliahnya.
Ada
2 teman ku yang baru masuk sekitar sebulan kuliah sudah dimulai, dia awalnya
ambil kelas karyawan, karna kelas karyawan yang minat hanya sedikit dan
akhirnya dia pindah ke regular dan sempet ketinggalan pelajaran dan materi. Namun
salah satu dua orang teman baru ku itu sudah ada didaftar absen namanya ATIK
BUDHI dia tidak tahu dan emang awalnya dia mau dikelas karyawan setelah
dia tanya akademik dia masuk kelas BK Reguler di 1C. Dan satu lagi teman ku itu
bernama FEBRI RAHMAH dia salah satu teman ku yang tidak ikut acara
PEKA-MASTA karna tidak tahu informasi dan tidak diberitahu informasinya saat
mendaftar ulang kemarin. Mereka bertiga Umairoh, Atik, dan Febri kini menjadi
sahabat ku dikampus mereka baik banget dan mereka juga temen-temen yang hebat
temen yang udah pernah kuliah sebelumnya, temen yang saat libur kuliah mereka
kerja, tidak seperti aku yang waktu libur hanya diam dirumah mengisi hari libur
kuliah.
Seiring
berjalannya waktu kini sudah selesai perkuliahan ku disemeter awal ini dan
setelah aku melihat akademik online, Alhamdulillah aku mendapatkan IPK yang
bisa dibilang cumlaude. Tidak percaya sama hasil akhir disemester ini. Semoga aku
terus bisa mempertahankan semuanya dan bisa membanggakan orang-orang yang
selama ini sudah mensupport aku kapan pun itu, dan tidak terasa setahun sudah
aku kuliah di UHAMKA.
Kini,
pendaftaran untuk tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri dibuka kembali
banyak yang menanyakan dan menyarankan aku untuk mengikuti tes seleksi masuk
perguruan tinggi negeri lagi, namun aku menolak nya, pertama aku menolak karna
masih kebayang kejadian sebelumnya, kedua aku kebayang kalau keterima aku harus
pilih yang mana, ketiga kalaupun aku tidak bisa memlilih diantara keduanya
bagaimana aku membagi waktunya, karna tidak segampang membagi waktu saat masih
sekolah tapi kita nya belajar juga ditempat bimbingan belajar. Dan akhirnya,
aku bener-bener memutuskan untuk tidak mengikuti tes itu lagi, walaupun ada
rasa penasaran dan ada rasa ingin mencoba lagi, tapi aku hiraukan perasaan itu.
Aku sudah terlanjur jatuh cinta sama jurusan BK ini, dan aku pun sudah mulai
merasa nyaman, dan aku pun sudah mulai bisa menerima keadaan kalau kita itu
kuliah dimana saja tidak harus dinegeri, karna yang menentukan kita suksesnya
itu bukan karna kita kuliah dinegeri, tapi bagaimana kita mampu untuk menjadi
mahasiswa yang berprestasi dan menjadi mahasiswa yang memiliki keinginan yang
kuat untuk menjadi anak yang jauh lebih sukses walaupun kuliah diswasta.
Alhamdulillah,
akhirnya selesai autobiografi ku dari awal lahir sampai saat ini, semoga bisa
memberikan pembelajaran yang berharga untuk pembaca autobiografi ku ini, bahwa
hidup terus berputar dan kita tidak boleh terus terpuruk dengan keadaan. Bangkit,
dan berusahalah untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, dan menjadi
pribadi yang mampu menyukuri segala keadaan yang ada didalam hidup kita ntah
itu pahit ataupun manis, Terima kasih untuk seluruhnya, terima kasih yang
sebanyak-banyaknya. Salam dari – NURUL MAULIDAH
Sabtu, 20 Juni 2015
Autobiografi part 2 "Aku dan Kehidupanku"
hallo semua bagaimana dengan Autobiografi part 1 ku? ehehehe kita lanjutin ke part 2 ya teman-teman. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini.selamat membaca.
MASA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Semenjak kelulusan SD sudah diumumkan, dan teah mengetahui hasil dari Ujian Nasional SD itu, sempat sedih karna karna tidak bisa sekolah di SMP Negeri. Awalnya, aku ingin disekolahkan dipesantren Muhammadiyah daerah Garut atau pun Luwliang, Bogor, pilihan terakhir pun di Islamic Center Muhammadiyah Cipanas dan, sampai-sampai aku sama orang tua ku, kakak ku melihat pesantren itu, pas selesai melihat kedua pesantren itu pun orang tua ku pun bertanya :
Gimana, Rul.. jadi pesantren kan? Pilih dimana?
Aku pun menjawab :
Nurul, mau yang di Garut MaPa, gimana?
Ibu ku pun bilang :
Yang di Garut? Mama bukannya ngga setuju Cuma mama ngga tega ngelepas Nurul anak mama satu-satu nya cewe pesantren disana, di Bogor emang ngga mau? Kan lebih deket dan mama sama bapa juga jadi lebih enak kalo ngeliat Nurul disana? Ngga jauh kaya di Garut
Aku pun terdiam saat mama bicara seperti itu, ada benarnya juga si yang bilang mama apa ngga sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu konsekuensi aku sekolah disana.
Akhirnya, aku pun diajak kembali ke salah satu sekolah Muhammadiyah di daerah Cipanas, aku pun berangkat ke sekolah di daerah Cipanas itu bersama orang tua, dan abang ku. Setelah kami berkunjung disana dan melihat situasi yang ada disana udara nya enak, sejuk, nyaman... namun,,,, itu bukan pesantren seperti sekolah pada umumnya cuma emang system nya ada asrama disana, karna pas aku Tanya sama kakak-kakak yang sudah sekolah disana mereka berasal dari luar jawa banyakan. Aku sempet berpikir apa disini aja ya? Tapi, kan orang tua mau nya aku dipesantren.aku mau di Garut tapi mama pikirin konsekuensinya terlebih dahulu, kalo yang di Bogor, aku ngga mau karna kurang nyaman tempatnya.
Orang tua ku pun bertanya :
Gimana? Mau tidak yang di Cipanas itu?
Aku menjwab :
Nurul mau si MaPa disitu, tapi kan itu bukan pesantren. Kalo itu bukan pesantren mending aku sekolah dideket rumah aja, kan masih banyak sekolah Muhammadiyah yang berkualitas dideket rumah, buat apa jauh-jauh.
Akhirnya, orang tua ku pun menyerahkan semua keputusan aku mau bersekolah dimana, aku pun semakin bingung untuk melanjutkan sekolah dimana, akhirnya salah satu abang ku yang menjadi guru di sekolah SMP MUHAMMADIYAH 4 DEPOK. Bilang kepada ku :
Udah, sekolah ditempat abang aja.. masih bingung kan mau sekolah dimana?kan kalo sekolah ditempat sini enak walopun jaraknya lumayan dari rumah tapi bisa pergi atau pun pulang bareng sama abang
Dalem hati berkata :
Tawaran yang sangat bagus, boleh juga nih lumayan mengirit ongkos, dan menghemat waktu, ditambah akreditasi sekolahnya pun A hahaha
Lalu aku jawab :
Iya udah bang boleh, Nurul mau sekolah ditempat abang, daripada masih ngejelas dan pusing memikirkan sekolah dimana.
Akhirnya, proses pendaftaran disekolah itu pun dilakukan, aku hanya menulis formulir pendaftaran dan menyiapkan apa saja yang harus dipenuhi guna memenuhi persyaratan yang ada, selebihnya abang ku yang menyerahkan berkas-berkas itu.
H-2 masa orientasi peserta didik baru aku datang ke sekolah SMP MUHAMMADIYAH 4 DEPOK untuk briefing apa saja yang harus dibawa dan dipersiapkan untuk masa orientasi selama seminggu kedepan. Sesampainya, disekolah aku mendapatkan banyak teman baru disekolah itu, namun yang membuat ku kaget ternyata ada dua orang teman lelaki ku di SD yang sekolah di SMP MUHAMMADIYAH 4 DEPOK juga, dari sekian banyak teman baru yang sekolah disitu, aku baru berkenalan dengan satu orang teman hihihi
Intan nama teman pertama ku disekolah baru ku itu, anaknya baik banget, ramah, dia alumni dari SDN yang tidak jauh lokasinya dari SMP ini, kami pun berkenalan disitu dan tanpa disengaja kami pun sekelompok pada masa orientasi itu, waahhh sungguh hal yang sangat tidak bisa diduga. Aku kebagian menjadi anggota kelompok 1 untuk perempuannya, karna kelompok orientasi laki-laki dan perempuan dipisah, makanya anggota kelompok aku pun perempuan semua hahaha. Seinget aku ada 7 orang dianggota kelompok itu, diantaranya ada : Aku, Ajeng, Intan, Wanda, Indri, Katalia, satu lagi Mukti.
Proses masa orientasi yang berjalan selama 7 hari itu pun menambah keakraban kekeluargaan pada angkatan kami, dan aku pun semakin banyak teman yang sudah aku kenal, yaa walaupun hanya beberapa. Masa orientasi ini pun telah usai, kini saat nya pembagian kelas.
Waah, hari ini saat nya pembagian kelas, deg-degan juga karna baru pertama kali nya aku menempuh sekolah dibangku SMP, sesampainya disekolah aku pun menunggu dilapangan dengan teman-teman ku yang lain nya, yang kata nya pembagian kelas itu diumumkan nanti setelah upacara yang diadakan sekolah. Akhirnya, kami pun mengikuti upacara itu sampai selesai. Upacara pun selesai, saat nya pembagian kelas itu mulai diumumkan, dalam angkatan aku kali ini akan dibagi menjadi 2 kelas yang didalam satu kelas nya terdiri dari sekitar 40 orang siswa. Kini saat nya diumumkan pembagian kelas itu, diumumkan lah kelas A terlebih dahulu, ysng salah satu siswa dikelas 7A itu ada nama ku, waah ternyata aku berada dikelas A, dan setelah aku lihat teman-teman ku pun memang anak-anaknya rata-rata rajin, dan pintar mayoritas.
Intan, teman pertama kenalan ku saat masa orientasi lalu ternyata aku pun kini sekelas dengannya, sungguh berjodoh dengan anak itu, teman awal kenalan, teman satu kelompok, dan kini menjadi teman sekelas dan sekaligus teman sebangku, sungguh luar biassaaa.
Seiring berjalannya waktu wali kelas ku berkata :
“Kalian, bisa tidak teman sebangku nya dirolling dan duduk nya pun dirolling setiap hari nya, supaya kalian tidak akrab dengan teman yang itu-itu saja.”
Akhirnya keesokan hari nya pun kami melakukan apa yang wali kelas kami bilang itu. Kini teman sebangku bernama Ajeng banyaaakkkkkkkk bangetttttt kenangannya sama anak inii,,, karnaaa dari kelas 7,8,9 akuuu duduk samaaa diaa, sampe-sampe teman satu angkatan bilang. Disitu ada Nurul pasti ada Ajeng hahaha.
Saat kelas 7 ini pun aku banyak mengikuti kegiatan yang namanya ekstrakulikuler di sekolah dulu, aku mengikuti ROHIS, PRAMUKA, TAPAK SUCI. Selesai jam pelajaran selesai semua nya sekolah memulangkan kami di jam sekitar 13.00, namun rutinitas di sekolah ku dulu pasti selalu mengadakan sholat berjamaah sholat dzuhur terlebih dahulu sebelum pulang, namun setelah sholat berjamaah disekolah aku tidak langsung pulang kerumah melainkan kumpul sama teman kelas dulu sambil nunggu waktu ashar untuk mengikuti rohis itu, rohis itu biasanya mulai jam setelah anak-anak pulang sekolah, namun karna kakak mentor nya tidak bisa hadir abis dzuhur makanya dia mengabarkan untuk rohisnya diundur sama abis ashar, kami pun setuju karna tidak ada salahnya kami menunggu lumayan lama itu. Dalam menunggu itu pun kami manfaat kan untuk saling sharing sehingga kami bertambah akrab dan solid satu sama lain.
Tak terasa kini aku akan memasuki ulangan kenaikan kelas di kelas 7 ini, sungguh waktu amat cepat berlalu nya, aku yang merasa belum lama menjadi seorang gadis yang sekolah di jenjang Sekolah Menengah Pertama kini sudah memasuki tahun kedua untuk dijenjang sekolah ini, aku pun excited untuk mempersiapkan ulangan kenaikan kelas itu agar hasil tidak mengecewa kan dan bisa mempertahan kan masuk di kelas A. Seiring waktu berlalu kini ulangan kenaikan kelas itu pun telah usai sekitar seminggu kemudian aku mengambil hasil ulangan kenaikan kelas ku itu bersama ayah ku, sungguh deg-degan saat menuju sekolah, namun ayah ku bilang :
“sudah, bapa tau nurul mikirin apa. Bapa juga yakin nurul mah pinter dan bisa menyelesai kan semua ulangannya dengan baik, kan nurul udah usaha, insya Allah hasilnya amat baik”
Aku yang tadinya bengong pas ayah bicara seperti itu langsung berkata :
“iya yaa pa, aamiin ya Allah semoga hasilnya bagus. Makasi ya pa”
Akhirnya, aku pun sampai disekolah dan aku semakin deg-degan sama hasil belajar pertama ku di ssekolah SMP. Aku pun, menunggu antrian unntuk bisa ambil raport, setelah beberapa menit kemudian akhirnya aku pun dipanggil dan kinipun giliran ku menemui wali kelas ku, lalu aku pun dikasih lihat hasil belajar ku selama dikelas 7 ini bersama ayah ku juga, dan wali kelas ku pun menjelaskan bahwa hasil belajar ku sangat baik dan mendapat peringkat 10 besar.
Sungguh, bahagia pas wali kelas bilang bahwa hasil belajar ku bagus dan tidak mengecewa kan dan akhirnya aku bisa buat bangga orang tua ku dan tidak mengecewa kan mereka. Alhamdulillaahhh... terima kasih ya Allah.
Diperjalanan menuju pulang kerumahku akhirnya ayah ku bilang :
“tuh kan, apa bapa bilang nurul mah pasti bisa, dan hasil belajar nya pun bagus, bapa bangga sama nurul”
Dengan wajah berseri-seri akhirnya aku pun menjawab :
“iya pa, Alhamdulillah yaaa pa, terima kasih pa atas semua doa dan support bapa, supaya nurul bisa terus bersemangat dalam belajar. Sayang bapa”
Setelah dari ambil raport kemarin, sekolah pun melibur kan kami untuk menyambut tahun ajaran baru selama sekitar 2 minggu lama nya. Dan selama liburan itu pun ayah dan ibu ku mengajak aku ke Bogor untuk membeli keperluan sekolah nanti, dan sekalian liburan ke Bogor hehehehe bahagia nya orang tua ku begitu perhatian dan mencintaiku. Alhamdulillah ya Allah.
Liburan pun telah usai, kini aku kembali ke aktivitas biasa ku yaitu bersekolah untuk menuntut ilmu dan menjadi anak yang terus bisa membanggakan kedua orang tua ku. Kini aku telah menjadi seorang murid SMP yang duduk dibangku kelas 8 banyak cerita selama dikelas ini nano-nano banget pokoknya.
Dikelas 8 ini aku menjadi salah satu murid yang berada dikelas 8A. Sungguh, senang bisa mempertahan kan kelas A yang aku tempati dari kelas 7 yang lalu. Aku pun dikelas 8 ini duduk sama yang namanya Ajeng hahaha jodoh bangettt dah sama anak ini, sampai kita harus duduk sebangku lagi. Sungguh luar biasa.
Banyak yang dulu teman dikelas A waktu dikelas 7 kini berada dikelas 8B. Dan banyak teman baru yang dulu dari kelas 7B sekarang pas dikelas 8A. Senangnya, akhirnya kini aku bisa banyak lebih kenal lagi teman satu angkatan aku hehehehe.. dan dikelas ini pun aku memutuskan untuk ikut yang namanya osis tapi kalau disekolah aku disebut nya IPM bukan OSIS. IPM yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah, aku mengikuti tes-tes sebagai persyaratan untuk mengikuti IPM itu. Aku pun lulus di babak pertama langsung ikut kebabak wawancara ini termasuk tes pamungkas dimana yang akan menentukan aku bisa ikut bergabung menjadi bagian keluarga IPM disekolah ini atau tidak.
Dan hasil nya pun aku di terima untuk bisa bergabung di IPM ini. Sungguh, pengalaman yang luar biasa dimana ini pertama kali nya aku terjun di bidang organisasi, dan untuk menambah pengalaman dan wawasan aku agar aku bisa lebih percaya diri untuk berbicara didepan umum. Dan aku pun mengikuti yang nama nya LDK. Kata yang begitu asing buat aku dulu ketika mendengar kata LDK. Namun, setelah aku bertanya kepada kaka-kaka kelas yang sudah bergabung di IPM sebelum nya kalau LDK itu adalah Latihan Dasar Kepemimpinan yang dimana dalam LDK itu kami semua diajar kan bagaimana berorganisasi dalam ruang lingkup tingkat pendidikan seperti kami, kami pun diajarkan yang namanya bagaimana membuat proposal apa bila ingin mengadakan sebuah acara, kami diajarkan bagaimana dalam berdiskusi yang benar didalam organisasi. Sungguh pembelajaran baru dan pengalaman yang sangat berkesan saat mendapatkan itu semua.
Dan dipertengah semester kelas 8 ini kelas aku yang dikelass 8A dan kelas 8B dipecah belah menjadi dua agar ada kelas 8C yang dimana aku menjadi bagian murid kelas 8C huhuhu sungguh kaget kenapa bisa dikelas C ya Allah sempet menyalahkan diri sendiri si kenapa bisa dipindahkan huhuhu dalam hati bilang. Pa, Ma maafin nurul kalo pindah kelas nya nurul bikin mama bapa kecewa tapi nurul akan buktiin walopun nurul ada dikelas C. Dan selama diperjalanan kelas C pun aku berusaha yang baik agar tidak mengecewakan mereka.
Dan kini saatnya, pelepasan kelas 9 yang dimana kalau disekolah ku itu diadakan acaranya malam hari dan, pada malam itu pun akan di umum kan daftar nama-nama peringkat kelas yang masuk 5 besar, dan aku termasuk salah satu nama diperingkat 5 besar itu di angkatan kelas 8 itu, namun sayangnya orang tua ku tidak menghadiri acara itu karna sedang ada diluar kota sedih disaat pengumuman membahagiakan itu mereka tidak ada disamping ku, tapi tidak apa-apa yang terpenting aku terus bisa membuktikan yang terbaik untuk mereka, kebahagian dan kebanggaan mereka terhadap ku itu adalah tujuan utama ku. Terima kasih ya Allah atas karunia yang tiada henti ini yang kau berikan kepada ku, semoga aku terus bisa membanggakan dan membahagiakan mereka selama hidup mereka.
Dan disaat kelas 8 ini pun, ayah ku pensiun dari jabatan PNS nya, kini ayah ku mengisi kekosongan dan tidak ada aktivitas ayah ku mendaftarkan diri untuk menjadi anggota DPRD kota Depok, yang kebetulan pada saat ayah ku pensiun dari jabatan PNS nya sedang dibuka pendaftaran untuk Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Depok, mendapatkan info itu ayah ku berdiskusi sama ibu ku untuk membicarakan hal ini, dan akhirnya pun ibu ku juga sepakat dan menyetujui kalo ayah ku boleh mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Depok. Dan ayah ku pun segera mendaftarkan diri nya. Setelah melewati beberapa proses baik dari tes, kampanye, pelantikan, dan Alhamdulillah ayah ku bisa lolos dan menjadi anggota legislatif DPRD Depok. Dan kini ayah ku pun resmi menjabat sebagai ketua Komisi D di DPRD Depok.
Kini libur dikelas 8 ini pun telah tiba, kini saatnya menikmati liburan sekolah ini dengan berkumpul sama keluarga yang saat ini ayah ku sudah mulai sibuk dengan jabatan baru nya sebagai anggota legislatif, dan ayah ku pun berkesempatan untuk mengajak kami sekeluarga untuk berlibur di Anyer selama beberapa hari. Setelah kami, berlibur kepantai sana, seminggu kemudian aku ke Bogor untuk membeli perlengkapan sekolah untuk dikelas 9.
Di sela-sela liburan itu pun aku menghadiri rapat IPM untuk mempersiap kan masa orientasi peserta didik baru. Sungguh, pengalaman baru bisa menjadi bagian yang mengorientasi kan peserta didik baru di SMP ku dulu.
Selesai lah sudah masa orientasi peserta didik tahun ajaran pada saat itu, kini saatnya fokus untuk belajar dan mempersiap kan Ujian Nasional tahun itu, setelah seminggu selesai acara orientasi peserta didik baru kini saatnya aku mencari pengumuman dimana kah kelas ku? A atau B.
Dan ternyata, papan peng-umuman nya yang ada list nama murid kelas 9A atau 9B nya sudah dicopot dan akhirnya aku diberitahu oleh AJENG, sahabat aku dari kelas 7 sampe kelas 8C kemarin duduk nya barengan terus sama dia, ternyataaa dikelas 9 pun sekelas sama dia lagi, dan duduk sebangku sama dia lagi. Sungguh luar biasa sekali, 3 tahun berturut-turut duduk sama si ajeng ini hahaha gokilll!!!!
Dikelas 9 ini banyak sekali kenangan, baik itu kenangan sedih, pahit, maupun senang. Dimana pada kelas ini ada satu kejadian yang sangatttttttttttttttt memilu kan hati ini. Penasaran? Check this out!!! Dikelas 9 ini aku banyak sekali kegiatan, yang dimana pada kelas ini juga masih join didalam kepengurusan IPM belum ada pergantian dari pihak sekolah namun tidak seefektif sebelumnya. Karna, bidang yang aku masuki itu bidang keislaman yang dimana salah satu proker nya harus mengadakan mabit yang bisa dibilang setiap bulannya harus ada 2-3 kali dalam setiap minggunya. Dimana aku dalam bidang itu sebagai sekretaris umum dibidang keislaman itu, huhahuhah lengkaappp sekaliii sibuknyaa, dari mulai nyusun kelas-kelas mana aja yang terlebih dahulu mabit, dan belum lagi buat jadwal adzan untuk para murid pria disekolah yang diwajibkan untuk mendapatkan jadwal adzan dari pihak sekolah.
Namun, selesai juga ke pengurusan ku sekitar 4 bulan sudah menjadi siswa dikelas 9 baru lepas jabatan dan terbebas dari kepengurusan walopun ada rasa kangen ingin terus lanjut namun kelas 9 harus difokkus kan kepada Ujian Nasional. Dan kini saat nya, aku memfokuskan diri untuk dikelas 9 ini, dan mempersiapkan Ujian Nasional. Yang dimana sekolah ku mengadakan jam tambahan dan jam 0. Seiring berjalannya waktu aku terus mengikuti apa aturan yang sudah sekolah buat untuk mempersiapkan Ujian Nasional itu.
Sekitar, bulan Desember ada kejadian dimana ayah ku, tiba-tiba sakit parah dan masuk ruangan HCU. Yang sebelumnya ayah ku tidak pernah yang namanya mengalami sakit parah. Sebelum kejadian ayah ku sakit itu, pagi nya aku sedang bergurau dengan ayah ku seperti ini :
“pa, ganteng banget hari ini”
Dan memang pada hari itu aku melihat ayah ku sangat tampan dan berwibawa sekali dengan pakaian yang digunakannya itu. Dan ayah ku hanya membalas dengan senyum dan ketawa kecil khasnya. Kebetulan pada saat itu hari jumat tanggal merah karna tahun baru islam. Jadi, aku libur sekolah. Dan siangnya aku tidur siang. Pas bangun tidur ayah ku sudah pulang dan membawa hape baru yang hape nya dikasih dari rekan kerja nya itu, adzan magrib pun telah berkumandang akhirnya, aku, mama dan bapa bersiap untuk sholat magrib berjamah. Dan setelah selesai sholat berjamaah ayah ku bilang seperti ini :
“semoga nurul sehat terus, panjang umur, di mudah kan ujian nasional nya, belajar nya harus tetap rajin, dan yang terpentingggggggggggggggggg harus tetap semangatttttttttttttttt. Dan mama juga sehat terus ya”
Akhirnya, setelah selesai sholat magrib tidak seperti biasanya ayah ku mengeluh merasa sangat capek dan memilih untuk tidur sejenak untuk meringkan capeknya itu, padahal ayah ku belum makan. Menjelang isya ayah ku bangun dan langsung sholat isya, abis itu makan. Namun, makanan yang sudah ayah ku makan malah dimuntahin semua dan ayah ku terus-terusan muntah dan terus mengeluh lemas dan mual. Akhirnya, mama memutuskan untuk membawa ayah ke klinik dokter aku dari kecil. Dan sesampainya disana pun dokter aku heran kenapa ayah ku bisa separah ini, dan sampai bilang :
“kenapa ngga dibawa dari sebelum muntah nya separah ini?ini harus bedrest dulu si bapa nya selama beberapa jam, kita tunggu reaksinya ya sampai besok pagi masih muntah akan saya rujuk ke rumah sakit”
Sedih dan sangat kaget pas dokter bilang kaya gitu, sakit apa sebenarnya ayah ku? Sampai harus separah ini? Dan akhirnya aku dan ibu ku pulang kerumah dan yang menjaga ayah ku abang-abang ku, aku tidur dan pas pagi nya ayah ku sudah dirumah dan ternyata masih muntah-muntah. Ya Allah kenapa ayah ku? Ada apa dengannya? Sembuhkanlah ya Allah. Dalam hati berkata seperti itu. Akhirnya, karna melihat kondisi ayah ku semakin tak membaik kami memutus kan membawa ayah ku ke klinik semalam untuk meminta surat rujukan dokter.
Akhirnya, ayah ku pun langsung dirujuk ke rs.fatmawati atau pun rs.puri cinere. Kami pun, akhirnya membawa ayah ku ke rs.puri cinere karna kalau ke fatmawati terlalu jauh kasihan ayah ku semakin lemas. Dan sesampainya disana ayah ku langsung dibawa ke ugd untuk ditindak lanjuti masalah penyakitnya dari pagi sampai menjelang sore akhirnya dokter bilang bahwa ayah ku sakit pancreas dan harus dirawat diruang HCU.
Seketika, mendengar ucapan dokter seperti itu, sungguh-sungguh teramat kaget dan shock, sebegitu parahnya kah penyakit ayah ku Tuhan? Sampai harus dirawat diruangan HCU. Ruangan yang dimana banyak kabel-kabel. Ruangan yang dimana kebanyakan orang-orang yang kritis, astagfirullah cobaan banget lagi menjelang UN ayah ku harus sakit seperti ini, dan dirawat diruang HCU.
Dan setelah dokter mnegucap kan pernyataan seperti itu, suasana mendadak hening. Shock, sedih, dan campur aduk banget karna mendengar pernyataan dokter seperti itu, yang mengharuskan ayah ku dirawat diruang HCU, sempat memikir lama dan bingung dengan keadaan akhirnya kami sekeluarga pun menyetujui untuk ayah ku di rawat diruang HCU, dalam keadaan seperti ini yang harus nya aku focus untuk mempersiapkan Ujian Nasional malah harus down melihat keadaan ayah yang harus terbaring dirumah sakit yang sedang ada didalam ruangan steril, dan selama 4 hari ayah ku berada diruangan HCU.
Alhamdulillah akhirnya ayah ku bisa dipindahkan keruangan rawat biasa nya, dan kondisi nya semakin membaik, namun ntah kenapa setiap kali ayah ku ingin dibawa pulang kerumah dan ayah ku meminta untuk pulang kerumah kondisi ayah ku yang tadi nya membaik tiba-tiba mendadak drop lagi, sampai satu bulan lama nya ayah ku dirawat dirumah sakit itu, akhirnya setelah tepat sebulan itu kami sekeluarga ku telah sepakat untuk tetap membawa pulang ayah ku dan kebetulan kondisi nya membaik walaupun masih perlu pengawasaan dokter, dan dokter pun masih belum mengizinkan ayah ku untuk dibawa pulang karna kondisi nya masih belum stabil, tapi kami sekeluarga tetap membawa pulang ayah ku untuk pulang ke rumah sampai menandatangani surat pernyataan bahwa kalo ayah ku tetap dibawa pulang dalam keadaan seperti itu bukan tanggung jawabnya dia.
Aku pun lega, kini ayah ku pulang kerumah. Aku pun kini bisa focus untuk mempersiapkan Ujian Nasional. Sesampainya ayah ku dirumah lusa nya banyak para saudara dan tetangga datang untuk menjenguk ayah ku yang baru pulang dari rumah sakit. Bulan februari kondisi ayah ku semakin menurun dan memburuk dan terkadang membaik. Pada tanggal 15 februari 2011 banyak teman ayah ku yang datang menjenguk ayah ku dirumah pada hari itu, sampai sore pun masih ada yang datang. Malamnya, ada kakak nya ayah ku yang menginap kerumah untuk menemani ibu ku merawat ayah ku pada malam itu.
Dan aku, sekitar jam 22:30 WIB mempersiapkan buku pelajaran yang besok pagi ada jam 0 disekolah ku, namun ntah kenapa aku ingin dekat ayahku terus dan tidak bisa tidur. Sekitar jam 00:30 ayah ku mengalami kedinginan yang sangat hebat dan sesak nafas, akhirnya aku, mama, dan abang-abang ku membimbing ayah ku untuk bisa khusnul khotimah dalam keadaan sakratul maut nya. Ayah ku tidak lama merasakan sesak nafasnya hanya 3x bernafas dengan keadaan yang sangat sesak ayah ku dinyatakan sudah meninggal, dan kakak ayah ku berkata kepada ku ibu, untuk membisikan ditelinga ayah ku, bahwa ibu ku telah ikhlas kalau memang ayah ku harus pergi meninggalkan kami semua, akhirnya pas ibu bilang seperti itu, ayah ku langsung tiada.
Histeris, sedih, nangis, ngga terima, semua perasaan ngga bisa digambarkan pada saat itu, bahwa saat itu aku sangat kehilangan sosok penyemangat ku, sosok yang aku bangga kan, sosok yang mencintai aku, sosok yang selalu ingin membuat ku bahagia. Sempat, berfikir kalau tuhan tidak adil, kenapa disaat ayah ku menjabat sebagai anggota dewan dan lagi senangi banyak orang dengan hasil kerjanya, ayah ku malah pergi untuk selama-lamanya. Aku tidak terlalu mau larut dalam kesedihan ini, aku harus focus untuk mempersiapkan Ujian Nasional ku, yang tinggal kurang dari 2 bulan lagi. Sungguhhhhhhh cobaan yang begitu sulit untuk aku hadapi, namun kenyataan nya memang pahit dan harus aku lalui semua nya, supaya aku bisa tetep pokus untuk Ujian Nasional yang tinggal sebentar lagi.
Ujian Nasional pun tiba, kini aku teringat akan saat aku mau Ujian Nasional di SD dulu, ayah ku sanggat memberikan aku support yang penuh kepadaku agar aku bisa menghadapi ujian nasional itu, kini ayah? Ayah telah pergi bersama setengah semangat ku yang ikut pergi, oh tuhan mampukah aku untuk melewati semuanya? Terasa berat sekali tuhan untuk aku menghadapi cobaan ini, bantu aku tuhan agar tetap sabar, tawakal, dan istiqomah berada dijalanMu. Namun, ibu ku sungguh member kan aku perhatian, semangat yang tidak jauh lebih hebat dari ayah ku, ibu memberikan semua nya saat aku menghadapi ujian nasional agar aku tidak drop dan tidak sedih apabila aku teringat akan ayah ku.
Setelah beberapa hari kemudian aku pun selesai melaksana kan ujian nasional itu, kini aku menyerahkan semua hasil ujian nasional ku kepada Allah SWT, atas apa yang sudah aku usahain selama ini. Beberapa minggu kemudian adalah hari pengumuman kelulusan SMP, dan aku dinyatakan lulus dengan nilai akhir yang Alhamdulillah, dan aku pun termasuk siswa yang mendapatkan nilai ujian nasional tertinggi pada pelajaran bahasa inggris nya pada angkatan ku dulu, syukur Alhamdulillah atas semua rahmat yang masih Allah kasih kepada ku, disaat aku masih drop atas meninggalnya ayah ku, aku masih bisa membuktikan prestasi ku sama ibu dan membahagia kan ayah ku yang berada disana.
gimana? autobiografi ku untuk part 1 ini? jangan lupa yaa komentar nya. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini. ditunggu yaa part 2 nya hehehe
Autobiografi part 1 "Aku dan Kehidupanku"
hallo apa kabar semua nya? sudah lama tidak posting diblog ku ini, hehehe kali aku akan posting autobiografi ku ini. silahkan baca dan berikan masukan ya untuk autobiografu ku ini, apa saja yang harus diperbaiki. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini.
AKU DAN
KEHIDUPANKU
Sabtu, 5 Agustus 1995 lahir lah seorang
putri mungil yang begitu sangat dinantikan oleh kedua orang tua ku. Tangis yang
terucap dari bibir ku seolah menjadi kan suasana bertambah haru bahagia atas
kelahiran ku di dunia ini. Kemudian setelah aku dibersihkan dari darah-darah
dan lain sebagainya, tiba kini saat nya Ayah ku mengumandangkan adzan
ditelingaku. Aku yang tadi nya menangis akan inginnya ASI kini setelah
dikumandangkannya adzan aku menjadi tenang mendengarkan adzan yang
dikumandangkan oleh Ayah ku. Dan aku pun diberikan nama Nurul Maulidah yang
artinya Cahaya Kelahiran. Arti dari sebuah nama yang begitu indah yang
diberikan orang tua ku. Dan aku pun bahagia karna pada saat kelahiran ku pun
tepat dimana bulan Rabiul Awal bulan kelahirannya Nabi Muhammad SAW. Maka dari
itu orang tua ku memberikan nama Maulidah karna pas saat Maulid Nabi Muhammad
SAW. Aku anak dari Ayah H. Muhammad S,Ag. Dan Ibu Hj. Maryanih. Bungsu dari 4
bersaudara yang dimana saudara kandung lainnya lelaki semua yang bernama. Ali
Wartadinata. Ahmad Isnaini. Miftahudin.
Sedikit cerita pada usia kecil ku
dahulu kalau aku memiliki rambut yang beda dengan anak kecil lainnya. Dimana,
dulu aku itu memiliki rambut yang berwarna merah atau yang biasa dikenal
pirang. Dan banyak saudara aku bilang “ Nurul, rambutnya bagus, diwarnain dimana
sampai bisa menjadi warna seperti itu? “. aku hanya senyum saja waktu itu
hehehe.. Sampai-sampai saat aku berusia sekitar 5 tahun aku diajak pergi ke
Bali untuk berlibur dan aku bertemu salah satu turist yang berasal dari Negara
mana gitu aku lupa, dan orang tua ku bilang ke turist itu untuk berfoto bersama
dengan turist itu.
Turist itu bisa sedikit bahasa
Indonesia dan dia bilang
“ kamu lucu deh de, rambut mu bagus, ikut aku
yuk ke Negara aku” .
sampai turist itu bilang untuk mengajak
aku untuk ikut ke negaranya. Saat itu aku tidak menghiraukan pembicaraan nya
itu, aku hanya diam saja karna pada saat itu aku sedang ngambek, ntah apa waktu
itu yang aku kesalkan.
Tetapi, orang tua ku bilang
“ tuh, diajak tuh sama kakak nya buat
ikut sama mereka, mau ikut tidak?.
Aku hanya diam dan menggelengkan kepala
saja pada saat itu, karna aku masih
kesal disitu. Dan akhirnya ntah aku dan orang tua ku yang meninggalkan mereka
terlebih dahulu atau pun sebaliknya lupa. Perjalanan ku pun masih terus
berlanjut sampai waktu itu sedang belanja kesalah satu toko dan selama
perjalanan banyak turist melihat dan senyumin aku ehehehe disaat perjalanan itu
pula rasa kesal ku telah hilang dan kini menjadi ceria lagi.
Beberapa tahun kemudian kini usia ku
sudah beranjak 4 tahun. Dimana pada usia ini banyak anak yang mampu
mendengarkan apa kata orang disekelilingnya dan tidak mampu untuk memahami
setiap arti yang diucapkan oleh orang tersebut dan hal itu pun aku rasakan.
Betapa banyak saudara dan tetangga dekat rumah ku yang berkata kalau aku itu
memang anak yang sangat diharapkan kelahirannya oleh kedua orang tua ku. Karna
kakak-kakak ku semua nya lelaki maka dari itu orang tua ku begitu menginginkan
anak perempuan. Pada usia ini lah aku pun sering diajak sama orang tua ku untuk
travelling setiap tahunnya. Ntah itu, ke pantai yang di Banten, di Bali, di
Yogyakarta, di Lombok, dan tempat wisata lainnya. Bahagia sangat dulu kalau
ingat akan hal ini orang tua ku begitu menyayangi aku.
MASA TAMAN KANAK-KANAK
Masa TK adalah masa dimana semua
anak-anak yang masih senang bermain bersama teman sebaya nya kini harus sudah
memulai pendidikan awal pendidikan yang dimana di lingkungan sekolah itu masih
ada unsur belajar sambil bermain didalamnya.
Dan mendapatkan teman baru dan lebih
banyak lagi dari teman yang sebelumnya yang hanya ada disekitar rumah atau
mungkin teman sebaya yang masih saudara. Aku masuk sekolah TK ini usia 5 tahun.
Yang dimana pada usia ini walaupun aku sudah mulai sekolah tapi pada saat itu
aku masih ingin diantar jemput sama Ibu ku. Padahal sekolah ku persis berada
disamping kiri rumahku. Dan nama sekolah ku yaitu TK AISYIYAH 5 DEPOK.
Tetapi, ntah kenapa aku dahulu begitu
ingin sekali saat sekolah ditunnggu oleh ibu saat berlangsung nya proses
pembelajaran. Akhirnya, karna ibu ku tidak memiliki banyak waktu luang aku pun
memutuskan untuk berhenti sekolah TK saja untuk tahun ini, dan melanjutkan nya
ditahun depan. Dengan harapan aku sekolah ditahun depan tidak minta
diantar-jemput ataupun ditemani saat sekolah. Setahun kemudian pun berlalu,
tiba lah kini aku memulai kembali aktivitas ku menjadi seorang murid TK yang
jauh lebih mandiri dari sebelumnya. Akhirnya, aku pun ditahun ini sekolahnya
tidak lagi minta diantar-jemput oleh ibuku. Dan aku pun sangat menikmati
masa-masa dimana aku menjadi anak sekolah tingkat Taman Kanak-kanak. Aku
belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh dan pada akhirnya aku mendapatkan
hasil akhir pada sekolah TK menduduki juara kelas peringkat 3. Alhamdulillah,
ditundanya satu tahun aku untuk tidak sekolah TK membuat semangat belajar ku
tidak luntur. Justru, mendapatkan juara kelas. Betapa senang dan bahagia nya
orang tua ku setelah mengetahui hasil prestasi belajar ku selama di TK ini.
Hehehehe.......
Saat aku sekolah TK ini banyak teman
baik yang aku temui, masa-masa sangat menyenangkan karna pada masa sekolah ini
sering yang namanya ikut perlombaan yang diadakan sekolah atau instansi
lainnya. Bukan hanya itu, dimasa sekolah ini juga akku bisa merasakan yang
namanya manasik haji pada usia dini hehehe sungguh pengalaman dan pembelajaran
yang amat sangat istimewa. Sedikit cerita, pertengahan kbm di TK ini ada murid
baru yang masuk kesekolah TK ini. Namanya, Ammar dan dia
salah satu murid pria yang bisa dibilang paling tampan dikelas ku, karna dulu
teman-teman ku pun pada suka sama dia. Sampai-sampai saat dia tidak masuk atau
pun sedang disuruh maju untuk mengerjakan soal didepan kelas, bangku yang dia
dudukin itu sampai-sampai anak wanita nya itu berebut untuk menduduki bangku
nya. Hahaha konyol, kalau inget hal ini dan salah satu momen yang masih diingat
sampai saat ini karna ulah yang begitu lucu kalau ingat akan hal itu. Tetapi,
ntah kenapa aku tidak seantusias teman wanita ku yang lainnya.Karna, menurutku
dia itu biasa saja dan tidak ada yang special sama hal nya dengan teman pria ku
yang lainnya. Hehehe
MASA SEKOLAH DASAR
Sekolah Dasar atau yang biasa dikenal banyak orang dengan
sebutan SD, dahulu aku tidak membayangkan bagaimana sekolah SD itu, apa saja
yang akan terjadi pada masa sekolah itu. Dan aku pun tidak membayangkan seperti
apa teman-teman baru ku kelak aku masuk SD. Waktu yang aku bayangkan itu pun
telah dating pada hari ini, pagi ini. Aku sungguh bersemangat untuk
mempersiapkan masuk disekolah baru ku ini. Seragam yang kukenakan kini tidak
lagi warna-warni saat masih berada di Taman Kanak-kanak. Seragam putih merah
kini menjadi seragam baru ku saat ku sekolah sekarang. Sesampainya, aku
disekolah baru itu pun aku banyak melihat teman-teman ku saat di TK dulu
ternyata mereka pun sekolah di SD yang sama denganku, senangnya banyak teman
lama dan teman baru yang aku temui dan menambah pertemanan ini.
Aku, sekolah di SD MUHAMMADIYAH 2
DEPOK. Yang dimana lokasi nya disamping TK aku dulu dan masih berada tepat
dibelakang rumah ku, jadi tidak perlu risau akan terlambat saat masuk sekolah
karna pada saat sekolah SD dulu pun saat jam istirahat aku sering pulang
kerumah untuk makan, sedangkan yang lain pada jajan. Saat jam pelajaran olah
raga selalu pergi jalan mengitari kampong sekitaran sekolah SD ku dulu, dan itu
seringkali lewat depan rumah sampai-sampai mamah aku hafal setiap kali
pelajaran olahraga pasti mamah ada didepan rumah untuk melihat aku dan
teman-teman ku yang sedang berjalan dalam rangka mengikuti pelajaran olahraga.
Teman-teman ku berkata “ Rul, kerumah
kamu dulu yuukk aku capek nih mau istirahat dulu”
dan teman aku yang lain pun berkata
“ iya nih rul gua juga haus, pengen
minum, sekalian minta minum hahaha” .
dan aku pun menjawab
“ emang nya boleh apa, ngaco aja dah
kalo emang mau mah ntar aja kalo pelajaran udah selesai kerumah aku, kalo emang
haus juga kan dijalan banyak warung beli saja, pada ribet deh”
Lalu, teman ku bilang
“yaahhhhh..............Rullllll
yaudaahhhh dehhh tapi beneran yaa abis pelajaran ini kan langsung pulang, gue
main dulu kerumah lu gitu ehehehe boleehhh kan???”
Aku pun menjawab nya
“iyaaa,,,,,iyaaa kalau udah selesai mah
kalian mau main, mau istirahat, atau nginep juga boleh dah”
Kejadian ini terjadi pada saat kelas 1
sampai kelas 3. Pada saat kelas 4 kelas aku kedatangan teman baru yang ntah
pindahan dari mana lupa, namun murid baru ini sungguh membuat aku dan
teman-teman aku kaget dan bingung. Karna teman baru aku ini usia nya bukan
untuk seorang murid yang harusnya berada dikelas 4 SD, melainkan seharusnya
kelas 1 SMP. Dan postur tubuhnya pun seperti anak SMA. Jadi, seperti tidak
sinkron antara usia, tubuh, dan kenyataan yang ada. Namun, aku dan teman teman
tidak lagi mempermasalahkan kondisinya itu, justru kami malah welcome akan
kehadirannya, dan saya dan teman saya pun malah menganggap dia lebih menjadi
seperti kakak kita, namun saying nya dia hanya sebentar disekolah di SD
Muhammadiyah 2 Depok. Dia, bilang katanya dia mau pindah atau mau berhenti
sekolah atau apa lah itu lupa aku, yang jelas dia pindah dari sekolah aku
sekitar kelas 5 awal. dan pada kelas 4 ini pun bukannn hanya dia saja murid
baru yang telah pindah kesekolah SD aku. Ada Ammar temen TK aku dulu, Ammar
yang pada saat TK menjadi pujaannya para teman-teman wanita nya pada saat TK,
tapi anehnya pada saat TK pun dia masih menjadi pujaan para teman wanita ku
yang dimana pada saat itu banyak yang menaksir dia, dan sampai ada temen aku yang
bilang sayang duluan ke dia, saking sayangnya teman ku itu sama si Ammar hahaha
kalau inget kejadian ini sungguh lucu dan konyol si, secara masih sekolah dasar
tapi udah sayang-sayangan hahahaha. pada saat kelas 4 ini pun aku mengalami
konflik dengan teman pria ku yang dimana teman pria ku ini kembar.
Permasalahannya mungkin kalau bagi usia kita saat ini sangat sepele atau apa
lah gitu namun pria kembar teman ku sungguh membuat ku kesal akan ulah nya, dan
sifat sombong nya itu. Namun, permasalahan itu segera usai setelah aku bilang
sama mamah ku bahwa ada teman pria ku yang sangat ngeselin. Dan Alhamdulillah
permasalahan itu pun sudah selesai. Pada semasa SD ini juga sampai kelas 5
memang banyak aku memiliki teman yang baru pindah sekolah nanti pindah lagi
kesekolah lainnya. Pada kelas 6 adalah masa-masa dimana masa sulit atau masa
tekun yang dimana pada kelas 6 angkatan aku akan diadakan yang namanya Ujian
Nasional tingkat yang pertama dan angkatan kami pun menjadi masa percobaan
Ujian Nasional pada saat itu, kaget dan tidak tahu harus respon apa lagi karna,
kami harus mempersiapkan semuanya. Selama dikelas ini aku dan teman-teman ku
berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatu yang bersangkutan
dengan Ujian Nasional. Dari pihak sekolah mengadakan bimbingan belajar, jam
tambahan, ataupun jam 0 demi melancarkan kami saat menjawab soal-soal Ujian
Nasional. Hari libur pun tidak libur untuk aku dan teman-teman ku karna harus
mengikuti bimbingan belajar yang diadakan oleh sekolah, kami pun dengan senang
hati mengikuti prosedur yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah. Dalam,
masa-masa kelas 6 menuju Ujian Nasional ini pun masing-masing dari kami banyak
membicarakan sekolah lanjutan mana saja yang akan jadi incaran kami. Ujian
Nasional pun semakin didepan mata, aku dan teman ku sudah mempersiapkan sesiap
mungkin untuk menghadapi, mengikuti Ujian Nasional pada saat itu. Saat-saat
yang ditunggu pun tiba, Ujian Nasional dilaksanakan pada saat itu lupa tepatnya
kapan.
Sebelum berangkat ke sekolah Ayah, dan
Ibu ku berkata :
“Nak, sukses untuk Ujian Nasional
ditahun pertama mu ini ya, semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala proses
Ujian mu Nak, doa bapa dan mama selalu menyertai setiap perjuangan mu”.
Selama tiga hari Ujian Nasional itu pun
aku terus berusaha untuk menjadi anak dan siswa yang dapat membanggakan orang
tua dan guru di sekolah itu, belajar siang malam untuk dipermudah semua
perjalanan ku selama Ujian Nasional. Akhirnya, Ujian Nasional itu pun usai dan
pada hari terakhir Ujian Nasional itu ayah ku malam nya mengajak aku dan ibu ku
untuk makan malam di luar.
katanya ayah ku :
“Makan malam diluar yukk, nurul kan
udah selesai Ujian Nasional, itung-itung merefreshing kan diri nurul dari
segala kepenatan selama menghadapi Ujian Nasional, nanti abis pengumuman
kelulusan nya baru kita jalan-jalan yaa sekeluarga,, hehehe gimana? Nurul mau?”
Tanpa ragu dan berpikir lama, akhirnya
aku pun menjawab :
“Iyaa udah ayooo paa, makan dimana?
Sama siapa aja, bertiga aja yaa kalo makan malem mah? Sama bapa, sama mama,
yang laen ngga usah diajak hahaha.. hiiiihhh asikkkk jadi pengen cepet-cepet
pengumuman supaya cepet jalan-jalan sekeluarga deh, pasti seru dehhh...”
Ayah ku menjawab :
“Iya makan di (ayah ku menyebut kan
salah satu restoran di daerah Depok) iyaa bertiga aja ko makann nya, lagian
kana bang-abang nurul belom pada pulang dari aktivitas nya masing-masing.”
Lalu, sekitar abis magrib kami pun
bersiap-siap untuk pergi ke restoran yang ayah bilang tadi. Dan beberapa minggu
kemudian tiba lah saat pengumuman Ujian Nasional yang sangat aku nantikan dari
sebulan lalu. Tibalah hari yang sangat ditunggukan itu. Namun, sebelom aku
berangkat ke sekolah pagi itu aku sudah tau bahwa aku sudah lulus, karna ayah
ku sudah menanyakan kelulusan ku kepada sahabatnya yang menjadi Kepala Sekolah
SD yang aku sekolah lewat telpon, jadi nya aku tidak penasaran lagi, namun pada
malam itu tidak dikasih tau hasil akhir Ujian Nasional ku itu berapa hanya
dikasih tau bahwa aku telah lulus saja, setelah mengetahui kabar itu ayah ku
memberikan ucapan selamat pada ku, ayah memeluk dan mencium ku dengan penuh
kegembiraan atas hasil yang sudah aku peroleh, betapa senang nya hatiku melihat
kebahagian diraut wajah ayah dan ibu ku. Dalam hati berkata :
“Alhamdulillah, segala puji syukur
kehadiratMu aku panjatkan atas kelulusan ku ini, karna aku sudah memberikan
kebahagian untuk ayah dan ibu ku semoga ini bukan hanya jadi moment untuk
pertama dan terakhir kalinya aku dapat merasakan kebahagian seperti ini, semoga
sampai SMP, SMA, bahkan izinkan sampai ke Perguruan Tinggi, ya Allah. Aamiin ya
Allah”
Seminggu setelah pengumuman kelulusan
ini pun akhirnya yang dijanjikan ayah ku terwujuddd!!!! Jalan-jalan sekeluarga
besar, benar-benar keluarga besar karna, satu keluarga dari ibu ku pun
berangkat juga, karna kebetulan memang dikeluarga ibu ku ini banyak yang
memiliki anak yang seumuran denganku dan teman satu kelas ku pun rata rata
saudara semua hehehe maka nya memang benar benar sekeluarga besar berangkatnya.
Kami sekeluarga berangkat dengan kendaraan yang berjumlah 5 kendaraan mobil
pribadi, yang dijalan nya kami berjalan beriringan seperti mau besan gitu
hahaha.
gimana? autobiografi ku untuk part 1 ini? jangan lupa yaa komentar nya. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini. ditunggu yaa part 2 nya hehehe
gimana? autobiografi ku untuk part 1 ini? jangan lupa yaa komentar nya. terima kasih atas waktu nya untuk berkunjung dan menyempatkan waktu untuk membaca postingan ku ini. ditunggu yaa part 2 nya hehehe
Langganan:
Postingan (Atom)